120jam

29 March 2009

PULANG KAMPUNG" NYEPI"

Posted by KartaMedi@ On 2:38 AM No comments
Mmmm..lebih setahun baru ingat nge-update aku punya blog,bukannya males tapi jujur aku akui lantaran serakah..awal kenal blog bikin blog banyak-banyak ,tugas setumpuk,giliran memposting mau ngisi yang mana,jadinya karena berhubungan dengan profesiku(Wartawan) jadinya lebih sreg memposting berita2 yang aku tulis di beritakarangasem.blogspot.

Selain itu Internet dari Kampungku dengan memanfaatkan layanan 3 G rada-rada ngeyel dalam beberapa bulan terakhir ini.Maklum ada di balik perbukitan .Tapi moment kemarin (26/3/2009) Bersamaan Hari Raya Nyepi di Bali..waktuku banyak lowong .Sadar dengan ada PR di Blog-blog yang terbengkalai ,kucoba deh ungkit-ungkit kembali ,palagi aku ingat Pribahasa Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali n Mottoku “TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN “ Kuputusin untuk membuat segala sesuatunya menjadi mungkin..

NYEPI tahun ini tidak bisa kumanfaatin untuk benar-benar menyepi ataupun bertapa,bayangin sehari sebelum perayaan besar di Bali itu aku masih bersibuk-sibuk ria di Kantor KPU ,banyak tugas yang harus diselesaikan..Rencana pulang kampung Petang tertunda menjadi malam..Syukurnya di Karangasem pada perayaan Nyepi tahun ini tidak diperbolehkan menggelar pawai ogoh-ogoh jadi kurasa perjalanan pulang berjarak sekitar 35 KM dari Kota Amlapura itu cukup lancar.

Perkiraan itu meleset setibanya di Jasri 4 Km dari arah Kota ,macet mulai terlihat.Aku baru sadar bahwa hari itu ada perayaan adat yang lebih dikenal dengan perang api terkait perayaan Nyepi ,lokasinya persis dijalan umum Jasri.Atas kesigapan petugas dan tokoh adat setempat ,para pengguna jalan umum diberi arah alternative masuk kekawasan kampung dengan kondisi jalan sedikit offroad.

Memasuki jalur kecil nan gelap itu,pikiranku terhantui 2 hal.pertama amper bensin di mobilku sudah nyandar ke bawah kedua ban kiri belakang agak kurang angin..Jadi kondisi itu membuat aku kurang nyaman and agak was-was..Sementara disepanjang perjalanan Ponselku bordering terus,biasa dari orang-orang dirumah. Karena jam-jam petang itu rata-rata setiap keluarga di Bali sudah berkumpul untuk Natab (semacam ruwatan dengan sesajen bertujuan untuk menghilangkan sial,mendapat berkah dan sejenisnya disertai dengan doa-doa dan percikan air suci) .Syukurnya semua bisa diatasi.Aku nyampe rumah dengan selamat ,tapi acara Natab bersama-sama sudah usai ..ya tinggal aku sendiri melangsungkan ritual itu.

Karena kesibukan hari-hariku selama ini,jadi aku merasa kehilangan sesuatu yang menimbulkan kesan dari setiap perayaan keagamaan itu seperti membuat Penjor(Tanda Syukur kehadapan Hyang Pencipta) membantu menggelar Caru(Persembahan untuk Bhuta Kala untuk menetralisir pengaruh negative dalam rumah tangga),ngabu-abu(membawa sejenis obor yang diiringi suara kentongan keliling pekarangan ataupun keliling desa) Dan tradisi-tradisi unik lainnya rangkaian menyambut datangnya Nyepi.

0 comments:

Site search