120jam

14 January 2008

Posted by KartaMedi@ On 1:53 AM No comments
Kabar Duka Dari Balik Kabut Gunung Agung

Hari ini lumayan melelahkan,hampIr sepekan aku tidak menuliskan perjalananku lewat blog,selain karena banyak aktivitas upacara adat di Kampung.Dalam beberapa hari ini.Tugas jurnalisku lebih terfokus pada Berita hilangnya 3 Orang pendaki Gunung Agung disaat menjelang tutp Tahun 2007 Kemarin.

Yang sekiranya kurang diterima secara Logika, kendati Hilangnya 3 Orang Pendaki Gunung asal Bandung tersebut telah memasuki Hari ke-15 (Sejak diumumkan hilang pada 29/12/2007) Dalam Pantauanku baru berhasil ditemukan 1 dari 3 Pendaki naas itu,itupun setelah melalui lika-liku pencarian hingga seminggu lamanya.

Ketiga Pendaki yang juga Mahasiswa STIE Bandung tersebut adalah ,Eko Saputra Sudirman(20), Yunita Indah Savitri(20), Dan Muhamad Iqbal(22) Informasi yang saya Gali ,kontak terakhir 3 pendaki yang masih dinyatakan hilang tersebut yakni dengan salah seorang Pemandu Lokal, Putu pada tanggal 26 Desember sekitar jam 19.00 wita.Saat itu korban menayakan jalur. Kemudian 27 Desember sekitar pukul 09.00 pagi. Mereka mengabarkan saat itu tengah istirahat dan sarapan di tengah hutan.

Setelah kabar itu tidak sampat lagi ada kontak dengan siapapun, dan itu adalah komunikasi terakhir mereka dengan pihak luar sebelum resmi diumumkan hilang pada 29 Desember lalu.
Kendati diawal-awal pencarian oleh Tim SAR maupun relawan ,sejumlah barang korban ditemukan namun tidak cukup sebagai petunjuk untuk melacak jejak korban (Serangkaian informasi tentang hilangnya ketiga pendaki tersebut dari hasil liputanku dapat diakses di www.beritabali.com/Karangasem atau www.beritakarangasem.blogspot.com(/berita minggu I Januari 2008) Termasuk tentang ditemukannya salah seorang yakni M.Iqbal yang telah tewas disebuah jurang memasuki hari ke-8 Pencarian

Tim Gabungan SAR,maupun relawan dalam konfirmasi terakhir yang saya terima(minggu 13/1) Intiya mengabarkan belum adanya perkembangan yang berarti terhadap 2 korban lainnya.Selain factor kesulitan medan pengaruh cuaca buruk,sangat dirasakan menjadi kendala Tim untuk melakukan penyisiran.

“KABUT DARI BALIK GUNUNG AGUNG”

Gunung Agung , Gunung tertinggi di Bali itu senantiasa Nampak berdiri dingin dan kokoh.
Selimut awan tiada henti menyapu puncaknya….

Angin basah membawa rintik hujan memerciki hutan dan padang ilalang .
Dari Kaki hingga puncak Gunung itu bertebaran gugusan Candi-candi Pemujaan.
Diselanya adalah sebuah jurang,caruk dan gundukan-gundukan meghiasi tebing terjal.

Suara hembusan angin berantai dengan irama dahan dan dedaunan yang saling bergesek dan berjatuhan.Kabut membawa kabar…Angin membisikkan Fenomena dan rintik hujan memberi tanda..Sebuah Keagungan yang Nampak membisu.Sakral dan sarat akan mistery dibaliknya…

Kaki-kaki kecil nan gundah menengok penasaran mendengar suara-suara parau menyibak belahan bukit.Jejaknya terhapus angin dan bayangannya tesapu mendung hitam nan pekat Sebelum gelisah itu datang rintik hujan dan gemuruh badai membuat suara-suaranya tak terdengar lagi.

Gunung itu berdiri tegak,agung nan dingin Seisi belantaran sepakat tuk terdiam,membungkam seribu kata. Sayup-sayup Kabut mengirim kabar duka..Ada yang bertanya-tanya,memohon,menebak,berharap,sedih dan merinding karenanya.Tiada jua yang memberi jawab. Dan tak sanggup tuk mengungkap..

Dibalik keagungan yang terdiam beridri kokoh,dan tersirat dingin itu adalah fenomena,misteri,nan Sakral. Sejak Dulu, kini dan dimasa yang akan datang kabut akan selalu mengisyaratkan kabar,entah itu sebuah harapan,fatamorgana atau bisa jadi ratapan.

Karta Widnyana 13/01/08

0 comments:

Site search