120jam

24 February 2008

Bosan Menunggu

Posted by KartaMedi@ On 3:18 AM No comments

MOTO HIDUPKU

Posted by KartaMedi@ On 3:00 AM No comments
" TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN "

Berangkat dari banyak hal yang saya dengar, alami dan saksikan sepanjang menjalani lika-liku hidup ,tidak jarang sesuatu yang kurang masuk akal kerap terjadi
Beberapa diantara kita sepakat kalau itu adalah Takdir, nasib atau sejenisnya...
Kebahagiaan,keberuntungan,kesedihan,lara hingga duka nestapa layaknya warna yang datang dan pergi silih berganti...Kadang memang diluar nalar dan tak sanggup dicerna lewat akal atau logika sekalipun.
Sederhananya seperti itulah hidup yang kami tangkap dan kami usung kedalam "Motto" yakni
"Tidak ada yang tidak mungkin "

Kami sematkan Motto diatas bukan tanpa makna tapi sekalilagi beranjak dari cerita dan fenomena yang ada disekitar kita baik itu oleh karena ilmu pengetahuan,perkembangan jaman dan pengaruh lain yang membawa dunia ini seakan berputar kian cepat.
Banyak hal baru yang datang dan digantikan oleh sesuatu yang lebih baru lagi. Fenomena daur ulang ,penemuan,meluasnya produktifitas dan hasil kreatifitas umat manusia kian menunjukkan pendekatan bahwa" Tidak ada yang tidak mungkin "...
Manusia bisa terbang, mengarungi samudra luas,berkomunikasi dengan orang lain diseantero dunia telah menyempitkan jarak dan waktu. Dulu hal ini mungkin hanya angan,mimpi atau sekedar mitologi tapi perubahan jaman membuat manusia tidak bisa mengelak bahwa yang terkesan tidak mungkin justru menjadi mungkin

Iya saatnya setuju kalau"Tidak Ada Yang Tidak Mungkin "


Antiga,Feb'08
Nym.Karta Widnyana

20 February 2008

Berita Karangasem 19/2/2008

Posted by KartaMedi@ On 6:23 AM No comments
Wisatawan Hongkong Hanyut Saat Rafting

RENDANG-Musim hujan dan cuaca buruk dalam bulan-bulan ini telah menelan korban seorang wisatawan berkebangsaan Hongkong, Ms Young Saufung (24) saat sedang menikmati liburan petualangan yakni rafting di Sungai Telagawaja, Rendang Karangasem .Keganasan arus sungai Telaga Waja membuatnya terhempas dan hingga Selasa(19/2) sore belum diketahui nasibnya
Dalam pantauan media ini tim Sar Gabungan dari Brimob Polda Bali dan Basarnas juga turun melakukan pencarian di sekitar TKP. "Tim masih terus melakukan penyisiran di sepanjang Sungai tersebut,namun belum diketahui nasib wisatawan yang hilang itu " Ujar sumber beritabali dari lokasi kejadian
Selain tim Sar pencarian juga dibantu relawan dan warga setempat termasuk 5 operator Rafting yang mengelola wisata petualangan di Karangasem Barat itu .. Kapolres Karangasem, AKBP Drs Istiyono dalam konfirmasinya kemarin juga membenarkan bahwa kondidi korban masih belum bisa diketahui "Sampai hari ini memang masih belum ada tanda-tanda keberadaan korban ,namun pencarian masih terus kita lakukan," Terangnya kemarin saat turun langsung ke lokasi pencarian.
Informasi yang digali,perisitwa ini tepatnya terjadi Senin (18/2)sore. sekitar pukul 13.30 korban dan tiga orang rekanya, Cheung Kai Chi, Kwan Ching Aan dan Lau Shui Fong melakukan Rafting. Mereka mengambil start di hulu Sungai Telagawaja di kawasan Rendang. Ketiganya diantar guide lokal Wayan Budi Artana (21) asal Dusun Dangin Pasar, Rendang.
Setelah sekitar satu jam petualangan saat memasuki dusun Sangkan Gunung di wilayah Sidemen. Secara tiba tiba turun hujan deras yang disertai angin dan petir. Budi Artana selaku guide sempat menginstruksikan kepada tamunya terkait cuaca buruk tiba-tiba itu untuk waspada .Karena dirasa cukup darurat , Budi juga mengambil tindakan berusaha menepikan perahu karetnya. Tapi apa yang terjadi dalam waktu yang begitu cepat tiba tiba dari arah hulu datang air bah yang menuju kearahnya. Berikutnya dengan begitu dahsyat menghantam perahu karet mereka sebelum berhasil menepi blass…
Perahu karet mereka terhempas,terbanting dan terbalik ,mereka pada berjatuhan kesungai , 2 orang diantaranya termasuk Budi berhasil menggapai daratan ,namun tidak demikian yang dialami korban. Sejak kejadian itu Ia tak terlihat lagi,diduga kuat Ia diseret arus sungai
Meski sempat dicari tapi pada hari pertama itu tetap tidak membuahkan hasil. Sementara itu polisi sudah menindak lanjuti perisitwa ini. mereka sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi Budi dan pemilik Rafting. Menurut Budi semua prosudur keamaman sudah diterapkan. Pencarian berlanjut hingga Selasa petang nampak belum membuahkan hasil juga (Karta)

Pencurian Pretima Kembali Marak

BEBANDEM-Kasus pencurian Pretima di wilayah hukum Karangasem nyaris tak pernah sepi setelah sebelumnya sebelumya Pura Dalam Desa Adat Jungutan di Desa Tanah Ampo, Jugutan diobok-obok pencuri.kini pura Dadia Pujung Sari di Dusun Yeh Kori, Desa Jungutan ,Bebandem Senin malam. Juga dibobol maling ,ribuan kepeng uang bolong asli yang disakralkan lenyap.
Informasi yang dihimpun dilapangan ,aksi pencurian ini diketahui pertama kali sekitar pukul 15.30 wita olah Jro Mangku Merta (46). Yang juga pemangku di pura tersebut .Kala itu Ia bermaksud melakukan persembahyangan.
Memasuki pelataran Pura, Mangku Merta kaget karena melihat jendela Gedong tempat penyimpenan Pretima dalam keadaan terbuka. Saat diperiksa ternyata ditemukan jendela Gedong ada bekas congkelan seperti sempat dibuka paksa
Didalam gedong yang menyimpan sekitar 9600 keping uang bolong asli yang disakralkan itu lenyap di duga dibawa oleh pencuri yang masuk dengan cara menjebol pintu gedong
"Kami yakin benda sacral itu diambil oleh pencuri melihat jebolnya pintu dan kondisi gedong saat kami periksa berantakan " Ujar Mangku didampingi kadus setempat saat mengadukan kasus pencurian itu kepetugas berwajib
Pahumas Polres Karangasem Kompol Wayan Soejarna ,seijin Kapolres Karangasem saat dikonfirmasi,Selasa(19/2) membenarkan adanya laporan pencurian benda sacral di pura Dadia Pujung Sari,Yehkori .Ia menduga pencurian ini ada kaitanya dengan kasus yang sama yang terjadi di Pura Dalam Jungutan sebelumnya.
Sejauh ini diakui Pahumas petugas masih belum menemukan titik terang terhadap pelaku yang diduga lebih dari satu orang itu. "Yang jelas pihak aparat masih berupaya mengembangkan penyidikan ,selama ini lantaran minimnya saksi-saksi membuat kita masih harus kerja keras " Tandas Pahumas seraya berpesan agar pihak pengemong Pura senantiasa mewaspadai hal-hal yang tidak diinginkan ,semisal dengan mengamankan tempat penyimpanan Pretima,member penerangan dan bilamana perlu harus dijagai sepanjang benda-benda sacral tersebut tidak bisa dipindahtempatkan (Karta)

POL PP Tangkap 7 Pedagang Liar

AMLAPURA-Demi menjaga ketertiban di Pasar Amlapura Timur, Kantor Polisi Pamong Praja(POL PP) Kabupaten Karangasem melaksanakan sidak dan penertiban di sekitar areal kota. Dalam operasi yang digelar Selasa, (19/2), terjaring 7 orang pedagang yang melakukan pelanggaran.
Para pedagang merupakan pedagang ikan yang terjaring disebelah selatan Pasar Amlapura Timur, tepatnya di Utara Mapolres Karangasem. sedangkan yang lainnya terjaring di sebelah Barat Pasar Amlapura Timur. Mereka melakukan pelanggaran berjualan diatas trotoar di jalan Kesatrian, Amlapura.
Kasi Penerimaan Pengaduan dan Penyuluhan Pol PP I komang Merta, S.Sos. di sela-sela memberikan penyuluhan dan pembinaan kepada salah seorang pedagang yang terjaring menyampaikan, tahapan tindakan yang diambil oleh Pol PP bagi mereka yang melanggar pertama diberikan pembinaan dan membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi pelangaran.
"Jika terjaring lagi dan terbukti malakukan pelanggaran, akan dindak pidana ringan dengan denda uang Rp. 50.000. untuk ketiga kalinya apabila melangar lagi, akan dipidana dengan ancaman hukuman 3 bulan kurungan. " Ujar Merta.
Pihaknya juga menghimbau kepada para pedagang hendaknya mematuhi Perda Nomor 4 Tahun 1992 tentang Ketertiban Umum didalamnya mengatur larangan-laranga berjualan di areal-areal tertentu termasuk di atas troroar.
Dalam operasi Kemarin ,Pol. PP mengerahkan regu 4 dengan jumlah personil 8 orang. Para pedagang tersebut terjaring pada pukul 08.00, mengingat pada saat jam-jam tersebut termasuk jam tersibuk.
"Selain melanggar perda Nomor 4 tahun 1992 ,pedagang-pedagan yang diciduk itu juga mengganggu pengguna trotoar dan jalan diseputar Pasar amlapura Timur " Ujar komandan regu I Ketut Sudiarsa yang memimpin operasi itu.(Karta)

Berita Karangasem lainnya, simak di www.beritakarangasem.blogspot.com

Site search